Kuliah Outdoor di Taman Bungkul Surabaya (Feature Benda Hidup dan Benda Mati)
Minggu, 14 Mei 2017. Bu Artika dosen Jurnalistik
megajak kelas 2A PGMI untuk kuliah outdoor di Taman Bungkul Surabaya. Sekitar jam
03.00 Sore kita semua sampai di Taman Bungkul, satu persatu mahasiswa datang dan langsung bertemu dengan Bu
Artika. Bu Artika sedikit menjelaskan tentang feature dan contoh feature. Kemudian, beliau memberi kami tugas membuat feature dengan tema benda hidup
dan benda mati.
Kami semua menyebar untuk mencari objek yang akan kami bahas dalam tugas membuat feature. Saya menemui seorang ibu seorang penjual minuman dan sedikit mewawancarainya untuk menggali informasi yang akan saya buat untuk bahan
membuat feature. Saya juga bertemu dengan seorang ibu paru baya penjual kacang dan sedikit bertanya-tanya kepada beliau. Akhirnya, saya memutuskan untuk membuat feature dan mengambil bahan ibu penjual minuman.
Setelah semua selesai dan mendapat koreksi dan tambahan dari bu Artika, kami diabsen satu persatu. Pertemuan selesai sekitar pukul 05.00 sore dan kami semua kembali pulang. Pengalaman yang sangat mengesankan karna bisa belajar diluar ruangan, tidak membosankan seperti di kelas, bisa langsung bertemu dengan orang-orang untuk mendapatkan sebuah informasi langsung dengan cara wawancara.
Berikut ini adalah feature benda hidup yang saya buat.
Berikut ini adalah feature benda hidup yang saya buat.
Bu Winarni, Si Penjual Minuman
Perempuan berambut panjang dan berkuncir, membawa dagangannya dengan sebuah keranjang plastik yang berisi air mineral, teh botol, dan minuman yang lain. Di tangan satunya membawa nampan yang berisi es teh yang sudah dibuatnya dari rumah. Ibu Winarni namanya, seorang penjual minuman yang berumur sekitar 50an. Demi menghidupi ketiga anaknya, setiap hari beliau berjualan di Taman Bungkul Surabaya.
Setiap hari beliau berangkat dari rumahnya di Pandegiling ke Taman Bungkul Surabaya dengan menggunakan angkutan umum. Menjajakan jualannya ke setiap pengunjung yang ada di Taman Bungkul. Berkeliling taman sambil menjajakan dagangannya ke setiap pengunjung agar terjual.
Setiap malam minggu dan hari minggu, beliau tidak pulang ke rumah. Tidur di bawah lampu penerangan taman. Penghasilnya yang didapatkan bu Wiinarni tidak menentu, terkadang lumayan banyak dan terkadang juga sedikit. Pada malam minggu dan minggu pagi, barang dagangannya akan terjual banyak karena banyaknya pengunjung yang menghabiskan waktu di Taman Bungkul.
Saat hujan, bu Winarni akan mengalami kerugian. Minuman yang sudah dibuatnya tidak akan terjual karena tidak ada pengunjung di Taman Bungkul saat hujan turun. Beliau harus membawa pulang lagi minuman yang sudah dibuatnya. Beliau mengalami kerugian karena sudah mengeluarkan uang untuk kendaraan umum tapi tidak mendapatkan pemasukkan dari dagangannya. Belum lagi saat ada razia satpol PP, jika tertangkap barang dagangannya akan disita atau diusir, beliau tidak akan mendapatkan penghasilan sama sekali.
Pada hari biasa, bu Winarni akan pulang jika dirasa sudah larut malam dan membawa barang dagangannya yang masih tersisa. Beliau akan kembali lagi besok paginya untuk berjualan kembali.
Dan berikut ini adalah feature benda mati.
Dan berikut ini adalah feature benda mati.
Indahnya
Masjid Ulul Albab UINSA
Begitu megah
bagunannya, menampilkan bentuk tradisional dengan menggunakan paduan gaya
modern, warna hijau menambah keindahan saat dipandang, tempat yang begitu luas,
suci dan bersih. Banyak orang memilih untuk beristirahat sekaligus menunggu
waktu solat disitu. Bangunan ini menjadi pelengkap Universitas Islam Negeri Sunan
Ampel Surabaya, masjid Ulul Albab UINSA.
Tempatnya yang
strategis membuat orang lebih mudah untuk menuju kesana. Apalagi para pengguna
jalan yang ingin berhenti untuk menjalankan solat. Karena tempatnya berada didekat
pintu gerbang masuk UINSA.
Saat akan memasuki
waktu solat akan terdengar suara seorang hafiz membaca ayat-ayat al-quran. Pada
waktunya solat tiba, muadzin mengumandangkan adzan. Banyak orang-orang mulai berdatangan
ke Masjid Ulul Albab untuk melaksanakan solat berjamaah.
Masjid ulul albab tidak
pernah sepi pengunjung. Ada yang ingin beristirahat, melaksanakan solat,
bertadarus, dll. Banyak juga mahasiswa yang sekedar duduk-duduk berkumpul
dengan teman-temannya.
Komentar
Posting Komentar